Nah, hari ini (17/12/2013) akhirnya ketua KPK menetapkan Gubernur Banten yaitu Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka. Banyak mahasiswa dan masyarakat umum yang bersuka ita bahkan melakukan tasyakuran atas berita ini. Well one of them is me sih haha.
[ itu sebaris kalimat yang sempet gue tulis pada saat Gubernur tanah sultan ini ditetapkan sebagai tersangka oleh ketua KPK Abraham Samad. Sekarang sih udah bukan hotnews lagi. Udah agak basi mungkin yaa. Tapi masih penuh tanda tanya juga. Beberapa hari lalu gue ikut kegiatan di Lampung yang diikuti oleh pemuda luar biasa dari seluruh Indonesia. And u know what? hal paling gue rasa 'malu-maluin' adalah ketika gue bilang kalo gue dari Banten and then they asked me "Apa kabar Ratumu itu?". Jleb. Mati. Malu rasanya walaupun akhirnya tetep harus gue jawab "lagi mempercantik diri mungkin dibalik jeruji besi, haha ya semoga cepet terbukti aja semua kesalahannya". Kalo kalian jadi gue, kalian mau jawab apa?
Oiya, beberapa minggu lalu gue juga ngadain galang dana buat bantu korban banjir di daerah Lebak. Penggalangan dananya sih dari kampus sampai lampu merah Ciceri. Nggak terlalu banyak hasilnya tapi setidaknya gue udah gerak walaupun sedikit daripada diem terus. Nah, di sekitar jalan sambil nyantai gue iseng tanya ke 2 temen yang dengan senang hati menemani gue hujan-hujanan mencari jiwa-jiwa sosial yang mau berbagi. Beginilah kira-kira pertanyaan gue: "Apa yang elu banggain dari Banten?".
jawab 1: Apa ya? wisata kali. Pantai.
jawab 2: Bu Atut.
Gue sempet diem. Terus gue tanya "Kenapa Bu Atut?". Terus dia bilang soalnya Bu Atut itu udah bikin Banten terkenal, kalo Bu Atut nggak korupsi mungkin Banten nggak seterkenal sekarang. Yaampun, malu banget gue dengernya. Tapi bener juga sih, sedih juga. Seolah nggak ada hal lain yang bener-bener bisa mempopulerkan Banten di mata nasional bahkan Internasional, di jalan yang positif tentunya. nah, gue rasa ini jadi PR buat semua orang Banten khususnya pemuda Banten untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi untuk kemajuan Banten yang lebih nyata dan bukan sekedar wacana. Semoga Bu Atut cepet jadi terdakwa, kroni-kroninya terbongkar, ditangkep semuanya tuntas sampai habiiss. Semoga juga ada pemimpin yang lebih baik lagi untuk masa mendatang yang lebih amanah, mengerti rakyat dan memimpin dengan true calling-nya bukan sekedar untuk menguasai. Aamien. Dengan sangat penuh harap, menanti senyum di tanah para sultan].
0 Response to "(Bukan) Sang Ratu Lagi. "
Posting Komentar